Game Tahu Bulat muncul di saat yang tepat. Tepat karena di saat masyarakat sedang menyukai cemilan yang murah meriah dan mengasyikkan ini, tepat karena banyak meme yang bertemakan tahu bulat muncul di internet, dan tepat di saat banyak hal lain yang secara bersamaan mendukung gamenya sehingga bisa menjadi viral dan disukai banyak orang. Tentunya banyak yang menjadi penasaran dengan cerita di balik layarnya. Karena itu, kami langsung menghubungi Studio Own Games yang telah melahirkan game fenomenal ini untuk mendapatkan cerita khusus berikut ini.
Menurut Eldwin Viriya, CEO dan Founder dari Studio Own Games, sebenarnya ide untuk membuat game Tahu Bulat itu sendiri sudah ada sejak pertengahan bulan April 2016. Setelah itu mereka mulai membuat mockup dan beberapa sketsa.
Barulah pada hari pertama di ajang Pasar Komik Bandung (7-8 Mei 2016), di tengah kesibukan berpameran, mereka mulai melakukan pemrograman game ini. Berdua dengan Jefvin Viriya, hanya dalam satu hari, versi awal game Tahu Bulat sudah selesai dikerjakan dan langsung dipamerkan dan diujicobakan. Eh, tim Laikdis juga sempat menjadi salah satu yang beruntung mencoba memainkan Tahu Bulat sejak awal lho! Kami bahkan mendapatkan souvenir berupa gantungan kunci lucu dari Own Games.
Setelah ujicoba game Tahu Bulat di Pakoban, tim Own Games menyempurnakan beberapa hal dalam game tersebut sebelum akhirnya meluncurkan game tersebut di Google Play Store pada 15 Mei 2016. Kurang dari satu minggu, game tersebut sudah menjadi peringkat satu di kategori Top New Free Game dan pada 25 Mei 2016, Tahu Bulat sudah merajai kategori Top Free Game, mengalahkan dua buah game Supercell, Clash of Clans dan Clash Royale serta game-game lainnya. Hingga saat ini, terhitung sudah lebih dari 1,6 juta kali game Tahu Bulat diunduh dari Google Play.
Masih ada beberapa hal unik lain yang dimiliki oleh Tahu Bulat. Baca kelanjutan artikel ini di halaman berikut.
