Review Ice Age: Collision Detection
Share
Empat belas tahun setelah film Ice Age, seri ini masih berjalan terus hingga sekarang kita bertemu dengan Collision Detection. Scrat, tupai bodoh yang selalu hadir di setiap seri Ice Age, masih berusaha untuk mengumpulkan kenari dengan cara apapun, dan kali ini Scrat menciptakan plot film Ice Age melalui kelakuannya yang aneh bin ajaib. Pokoknya karena kelakuan Scrat Manny dan kawan-kawan harus bertahan sekali lagi.
Sebagai sebuah film keluarga, Ice Age: Collision Course juga menyertakan pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Humor-humor yang ada di dalam Collision Course tergolong cerdas, tetapi ada beberapa unsur yang dipaksakan sehingga kita akan bertanya-tanya ke Dream Works. Mengapa mereka berusaha untuk memanjang-manjangkan cerita Ice Age yang walaupun sejatinya sudah cukup “mentok”.
Ray Romano’s Manny sang mammoth sekali lagi menjadi karakter utama yang akan melindungi keluarganya termasuk (Queen Latifah dan Keke Palmer) yang menyuarakan istri dan anaknya. Kita juga masih akan bertemu dengan Diego sang harimau saber tooth (Denis Leary), dan yang terakhir adalah Sid sang kukang (John Leguizamo).
Bukan hanya masalah meteor atau asteroid saja yang menghantam, tetapi Manny juga dihantam dengan masalah lain yang berhubungan dengan anaknya. Peaches hendak menikah dengan Julian (Adam DeVine) seorang mamoth jantan yang bisa dibilang agak slengekan . Pokoknya mereka harus menghadapi dua masalah besar sekaligus yang keduanya akan membuat kita bertanya-tanya, apa arti kehidupan, Llama dan meteor.
Ice Age: Collision Course tidak akan mengubah atau mengukir sejarah apapun di dunia animasi, tetapi sebagai sebuah hiburan, film ini merupakan sebuah hiburan solid yang wajib ditonton bersama keluarga.